Indonesia,
untuk kali pertama di pilih menjadi tuan rumah Miss World 2013. Sekitar 130
kontestan akan berkompetisi untuk meraih mahkota wanita tercantik sejagad.
acara puncak akan dilaksanakan di SICC Bogor pada tanggal 28 September 2013.
Hingga Jumat (5/4/2013) sudah 39 kontestan konfirmasi untuk mengikuti ajang
kontes kecantikan itu.
ajang
yang akan digelar kurang lebih 2-3 bulan di Indonesia ini mendapat penolakkan
di banyak pihak. Dari referensi penulis, umat Islam Bogor yang terdiri dari
para ulama, umaro dan aktivis dakwah dari berbagai ormas dan lembaga Islam
dengan tegas menyatakan penolakannya atas rencana digelarnya Miss World 2013,
baik di Bogor maupun di seluruh wilayah Indonesia.
Para
pimpinan ormas Islam itu dalam pernyataan sikapnya, meminta kepada pihak
pemerintah, melalui Walikota Bogor, Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Gubernur Jawa
Barat, Kapolda Jawa Barat, maupun instansi lainnya agar tidak mengijinkan acara
Miss World tersebut.
BEDA
BUDAYA
Penolakan
ajang ini sangat jelas karena bertentangan budaya dan moral ketimuaran Indonesia. Masyarakat Indonesia sangatlah menghargai
perempuan. Ini bisa di lihat dengan padangan secara umum masyarakat yaitu sosok
perempuan di hargai dan di muliaan karena cara berpakaian yang sopan,
keterjagaan dalam bersikap, kelembutan dalam perilaku, ketaatan kepada agama,
orangtua, dan suami. Kecerdasan sebagai pendamping suami dan kesabaran dalam
mendidik putra-putri.
Sedangkan
menurut penulis dalam pandangan barat, mereka memandang perempuan dengan
pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya, pakaiannya, dan auratnya
dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah simbol kebinatangan. Coba kita
perhatikan bukti bahwa kontes miss world sangat terpengaruh pandangan barat.
Pada 15 November 2012, sebuah situs hiburan di Indonesia menampilkan judul
berita: “Kriteria Miss Indonesia 2013 Ikuti Standar Miss World”. Salah satu anggota tim juri audisi Miss
Indonesia 2013 menyatakan: "Karena ini ajang kecantikan, bagaimanapun yang
paling penting adalah fisik perlu diperhatikan, seperti wajah, tinggi badan dan
proposional berat tubuh."
Konon,
pemerintahan saat ini sedang menggalakkan pendidikan karakter bangsa. Trilyunan
rupiah dihabiskan dan ribuan guru dikerahkan untuk mewujudkan generasi
berkarakter. Kurikulum baru sedang disusun. Katanya, tujuan Pendidikan
membentuk manusia beriman dan bartaqwa dan seterusnya.
Namun
pemerintah seharusnya tidak mendukung adanya acara yang sangat merusak karakter
bangsa. Seperti contonya kontas miss world yang jelas-jelas mempertontonkan
aurat wanita. Kita tak bisa menutup mata akan meraja lelanya pelecehan seksual
terhadap perempuan dan seks bebas. Ini salah satu penyebab besar para perempuan
di negeri ini mempertontonkan auratnya baik di media bahkan di ruang publik.
Komisi
Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat sepanjang 2008 hingga 2010,
kasus perampasan hak hidup melalui aborsi terus meningkat.Tapi, yang lebih
mengkhawatirkan, 62 persen pelakunya adalah anak di bawah umur atau dibawah 18
tahun.Pada 2008 ditemukan dua juta jiwa anak korban aborsi. Tahun berikutnya
naik 300 ribu jiwa, sedangkan pada 2010 jumlahnya naik lagi 200 ribu jiwa.
Sekretaris Jenderal Komnas PA, Samsul Ridwan, mengatakan, selama kurun waktu
dua tahun itu, kenaikan kasus aborsi mencapai 15 persen setiap
tahunnya.Meningkatnya angka aborsi salah satunya adalah maraknya tayangan yang
berbau pornografi yang disajikan di media.Selama 2011, Komnas PA menerima 22
kasus pengaduan tentang pornografi, yang dilakukan siswa SMP dan SMA. Sementara
itu, berdasarkan data Yayasan Buah Hati, sebanyak 83,7 persen anak sekolah
dasar kelas IV dan kelas V sudah kecanduan pornografi. Samsul Ridwan menyatakan
bahwa pendidikan seks dini memang penting
tapi, yang lebih penting adalah budi pekerti, dan pendidikan agama.
Membaca
hal tersebut harusnya menjadi kita bersama. Dan apa bila ada kontes yang
jelas-jelas mempertontonkan aurat perempuan (seperti miss world) maka harus di
tolak. Belum di adakan kontes miss world di Indonesia saja moral generasi kita
sudah sangat mengkhawatirkan bagaimana lagi bila benar akan di adakan di negeri
kita?
NILAI
PEREMPUAN
Sekalipun
Panitia kontes miss world telah mendatangi Gubernur Jawa Barat pada Kamis (4/4/2013)
lalu dan mendapatkan dukungan dengan syarat tidak ada penampilan bikini. “Ajang
Miss World ini berbeda dengan ajang sejenis lainnya karena saat puncak acara
tidak menggunakan bikini, Insya Allah lebih sopan,” kata Ahmad Heryawan. Sekali
pun demikian ini tidak dapat di tolerir.
Karena
penilaian ‘cantik’ itu menyangkut ideologi. Apapun namanya, kontes kecantikan
itu benang merahnya cuma satu: mencari perempuan tercantik fisiknya untuk
dieksploitasi. Itu sudah menjadi ideologi kontes kecantikan sejak dulu.
Ini
akan merusak budaya dan moral negeri kita bila idiologi ini mendapat dukungan.
Apa bila pemerintah atau pihak-pihak tertentu mengadakan kontes ini, maka
masyarakat akan tercemari pemikirannya tentang menilai seorang perempuaan.
Pada
hal nilai seorang perempuan ditentukan oleh ketakwaan dan sumbangsihnya bagi
kebaikan dan perbaikan masyarakat. Karenanya perempuan yang mulia bukanlah yang
paling aduhai bodinya, mulus kulitnya atau proporsional ukuran fisiknya,
melainkan yang berdedikasi mencurahkan waktu, ilmu dan hartanya untuk
kemaslahatan masyarakat.
GERAKAN
MENJAGA MORAL BANGSA
Sampai
tulisa ini di buat gelombang ‘tsunami’ penolak miss world terus meluas baik di
masyarakat sampai di jejaring sosial dunia maya. Informasi terakhir di dapat
penulis, bahwa masa karantina kegiatan kontes ini akan diadakan di Nusa dua
Bali, info terakhir juga akan ke Jogja. dan acara puncak akan dilaksanakan di
SICC Bogor pada tanggal 28 September 2013. Terkait acara ini ternyata belum
masuk pada beberapa petinggi negara. Sedangkan yang mendukung pelaksanaan ini
di Indonesia tak lain adalah MNC group yang notabene di dalamnya ada Liliana
Tanoesoedibyo selaku pendiri yayasan Miss Indonesia.
Maka
perlu kita pahami rusaknya gedung di negeri ini dapat kita perbaiki namun rusaknya
moral negeri ini tak semudah itu memperbaikinya. Karena moral dan budaya suatu
bangsa adalah pilar penting menjaga keutuhan suatu bangsa.
Karena
Indonesia yang berbudaya dan moral tentunya harus mengatasi nilai-nilai
menyimpang yang berusaha melepaskan budaya kita sendiri. Dengan usaha inilah
kita bangsa Indonesia mampu bertahan bahkan berkembang dalam persaingan global.
Oleh Karena itu peran samua pihak sangat perlu di lakukan guna menjaga moral bangsa ini.
wallahualam
(abidmenulis.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar