Minggu, 22 Mei 2016

MENJAWAB TANTANGAN DAKWAH



Gerakan dakwah yang bersejarah tentunya menjadi prasasti perjuangan oleh generasi terdahulu.   Pekerjaan yang menyejarah akan menjadi suatu bentuk perjuangan bersama. Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah tentunya dapat selesaikan oleh mereka yang mempunyai kualitas pribadi yang baik. Tantangan-tangan besar yang salah satunya masalah rusaknya moral, harus kita mencari solusinya bersama.

Gerakan dakwah yang melegenda itu biasanya muncul di saat-saat yang sulit, atau sengaja di takdirkan di tengah situasi yang sulit. Mereka para aktivis dakwah datang untuk membawa beban yang tak di pikul oleh manusia-manusia di zamanya. Mereka bukanlah kiriman gratis dari langit. Akan tetapi, sejarah kepahlawanan mulai tercatat ketika tantangan-tantangan kehidupan yang berat, gerakan perlawanan dan perbaikan itu muncul untuk menjawabnya. Ada tantangan dan ada jawaban. Dan hasil dari respon itu lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.

Tantangan adalah stimulan kehidupan yang di sediakan Allah untuk merangsang munculnya naluri keimanan dan kepedulian dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak mempunyai naluri ini akan melihat tantangan sebagai beban berat, maka mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tak terhormat. Namun orang-orang yang menyambut panggilan perjuangan akan mengatakan tantangan kehidupan itu: ini untukku. Atau seperti ungkapan orang-orang sahadiq dalam perang khandaq yang di abadikan dalam Alquran,

“dan tatkala orang-orang beriman melihat golongan-golongan yang saling bersekutu itu, (dalam menghadapi orang-orang beriman), mereka berkata, ‘inilah yang dijanjikan Allah dan rasulnya kepada kita’ dan benarlah Allah dan rasulnya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka, kecuali iman dan ketundukkan.” Al-Ahzab: 22

SUMBER Tulisan : Blog abidmenulis

0 komentar:

Posting Komentar

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...